INDUSTRI PABRIK SEPATU

Pabrik yaitu suatu bangunan industri besar dimana para pekerja mengolah benda atau mengawasi pemrosesan mesin dari satu product menjadi product lain, hingga memperoleh nilai lebih. Biasanya pabrik moderen memiliki gudang atau fasilitas serupa yang besar yang berisi peralatan berat yang digunakan untuk lini perakitan. Pabrik mengumpulkan dan mengkonsentrasikan sumber daya: pekerja, kapital, serta mesin industri.

Bila kita bicara tentang pabrik sepatu tentu barang output yang dihasilkan yaitu sepatu. Oleh karena itu, semua pembahasan akan berkaitan tentang proses pembuatan sepatu. Mulai dari persiapan, baik itu penyediaan bahan atau material sebagai bahan baku, sistem produksi s/d finishing barang jadi yaitu berupa sepatu.

Ada beberapa jenis sepatu yang di produksi didunia ini yang di buat berdasarkan pada kebutuhan customer. Dalam hal ini yang akan dibahas yaitu jenis sepatu safety. Telah banyak perusahaan-perusahaan didunia yang menghasilkan jenis sepatu ini dengan brand yang cukup terkenal, seperti redwing dsb. Fungsi dan kegunaannya juga tidak hanya untuk keperluan keamanan saja namun dapat juga digunakan untuk sehari-hari baik untuk bekerja atau aktivitas lain yang sesuai kebutuhan.
Dalam proses produksi sepatu ada beberapa macam proses kerja yang perlu dilakukan, salah satunya yaitu:

1. Cutting Process
2. Stitching atau Sewing Process
3. Stokfit Process
4. Assembling Process
5. Finishing

Pada sepatu terdiri jadi 2 bagian, yaitu:

1.  Upper
2. Bottom

Upper
Upper sepatu adalah bagian sepatu yang terdapat dibagian sisi atas, dari mulai ujung depan sepatu, sisi kanan dan kiri, sisi lidah (tongue) s/d sisi belakang. Karakteristik dari upper biasanya memiliki bahan dasar kain sintetic maupun kulit (leather) yang sudah dirakit dengan jahitan (stitching process).
Bottom

Bagian bottom dari sepatu adalah bagian alas atau sisi bawah dari sepatu. Biasanya disebut bagian sole. Bottom terbagi dalam insole, midsole dan outsole. Ada pula yang memakai bahan Pu-Puck (Polyurethane).

PROSES PRODUKSI
1.    Cutting Process
Cutting process adalah proses pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi upper sepatu. Bahan baku yang berbentuk kain maupun kulit (leather) dipotong membuat pola-pola yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Peralatan yang dibutuhkan dalam sistem ini memakai mesin potong (cutting machine) dan alat potong yang disebut dengan cutting dies yang bentuk dan ukurannya telah di buat sesuai dengan pola-pola potongan yang akan dikerjakan.

2.    Stitching atau Sewing Process
Pada proses ini pola-pola bahan baku yang sudah dipotong di cutting process lalu dijahit yang kemudian dibuat menjadi upper sepatu. Dalam sistem penjahitan ini memerlukan banyak waktu dalam pelaksanaannya. Hal ini karena tinginya tingkat kerumitan saat menjahit dan memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Potongan pola dijahit satu persatu sehingga membentuk upper sepatu yang selanjutnya disatukan diproses perakitan.

3.    Stokfit Process
Proses ini adalah proses kerja yang menggabungkan beberapa bagian dari bottom sepatu, yaitu pada midsole dan outsole hingga terbentuk jadi bottom sepatu. Midsole yang memiliki bahan basic phylon akan dipadukan dengan outsole yang memiliki bahan basic karet (rubbersole) dengan cara mengelem.

4.    Assembling Process
Pada bagian inilah perakitan sepatu ditangani. Bagian-bagian sepatu yang masih berbentuk upper dan bottom digabungkan hingga menjadi bentuk sepatu. Bagian upper yang di produksi dari divisi stitching process terlebih dulu dan bagian bottom yang di produksi di divisi stokfit dirakit dalam proses ini hingga membentuk sepasang sepatu.

5.    Finishing
Divisi ini adalah ujung akhir dari semua proses produksi yang dikerjakan. Sepatu yang sudah berhasil di produksi dan sudah melalui kontrol quality kemudian akan di-packing kedalam dus karton sepatu yang kemudian disimpan di gudang (warehouse) yang pada akhirnya siap dikirimkan untuk di pasarkan.